Cuaca di Indonesia mungkin secara rata-rata berbeda dengan negara lain terutama di kawasan iklim subtropis apalagi kutub. Bila di negara subtropis ada empat musim, maka di Indonesia cuma mengenal dua musim; yang agaknya juga terimbas oleh negara empat musim tadi. Misalnya angin dari kawasan Australia yang turut membuat perubahan di beberapa tempat di Indonesia; seperti contohnya 'pendinginan' oleh es di daerah Dieng beberapa waktu lalu: https://regional.kompas.com/read/2018/07/06/13483731/kawasan-dieng-diselimuti-embun-es-ini-keterangan-mereka-yang-mengabadikannya. Meski demikian, embun es tersebut juga segera perlahan mencair saat munculnya matahari pagi sebagai pembuka hari. Berbeda dengan negara-negara yang aslinya mempunyai iklim dingin bersalju.
Di Surabaya sendiri tak ada salju, namun terkadang malah kadang ada hujan es batu dari langit: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3394480/hujan-es-dilaporkan-terjadi-di-surabaya-dan-sidoarjo. Selain dari beberapa tempat yang diberitakan tersebut, hujan tersebut juga terjadi di wilayah Siwalankerto/Menanggal dari sebaran media sosial yang sempat mampir ke beranda akun Fortune Autocare Surabaya. Meskipun begitu es tersebut agaknya segera mencair saat terkena suatu permukaan, berbeda dengan es di negara dingin Rusia semacam ini:
Beberapa waktu lalu sempat dirasakan panas menyengat di kawasan Surabaya Barat tempat Bengkel Service Mobil Murah di Surabaya berada saat puncak musim kemarau bulan Agustus-Oktober, yang kemudian tertimpa hujan pada minggu kedua November 2018. Baik kemarau ataupun hujan, keduanya mempunyai karakteristiknya masing-masing yang membuat kendaraan butuh dicuci.
Air hujan mempunyai kandungan kimia tertentu yang membuatnya bukan lagi merupakan air murni (H2O) tanpa campuran senyawa lain. Air murni bersifat netral dengan kadar keasaman/pH pada angka 7 pada suhu 25°C, sedangkan air hujan cenderung asam dengan kadar sekitar 6. Bahkan jika hujan tersebut adalah hujan asam (terkontaminasi pencemaran pabrik atau semburan gunung berapi) maka kadar keasamannya dapat dibawah 6: http://pusatkrisis.kemkes.go.id/kandungan-zat-kimia-yang-terdapat-pada-air-hujan.
Jadi karakteristik air hujan yang cenderung asam inilah yang membuat kendaraan harus sering dicuci. Mengutip artikel referensi Fortune Autocare - Perawatan Mobil di Surabaya Barat tadi, kandungan air hujan terdiri dari uap air/H2O, asam nitrat, karbon, asam sulfat, dan garam. Secara sepintas tanpa penelitian lebih lanjut bila sebuah kendaraan terpapar gerimis dan hujan (apalagi bila berwarna cat hitam), akan timbul bercak-bercak di permukaan bodi tadi. Meskipun secara umum bahan cat dewasa ini mungkin dibuat lebih tahan tarhadap iklim dan kandungan kimia, namun bercak-bercak ini agaknya cukup 'mengganggu pemandangan' yang jika dibiarkan akan membuat banyak orang berpikir bahwa kita kurang merawat kendaraan. Selain itu cipratan air hujan dari genangan dan angin itu pun cukup tajam jika mengenai cat dan bodi mobil sehingga ada kemungkinan tergores. Jika dalam pencucian kendaraan diberi wax seperti di Fortune Autocare Surabaya, cat mobil akan terawat dan setidaknya mempunyai lapisan pelindung karena zat asam pada hujan mudah untuk memudarkan warna cat: https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/04/134200615/haruskah-mobil-selalu-dicuci-sehabis-kena-hujan-.
Sedangkan musim kemarau sendiri bukannya tanpa hal yang terasa 'aman'. Disebabkan debu beterbangan, kendaraan akan cepat kotor dan kusam sehingga terkesan tak terawat. Banyak pemilik mencuci mobilnya di bawah terik matahari (seperti di halaman rumah atau lahan depan rumah), namun di bengkel Fortune Autocare - Bengkel Mobil Murah di Surabaya setiap pencucian dan pengeringan mobil terlindung dari sinar matahari langsung untuk menghindari kering dengan sekejap namun memunculkan bekas pinggiran sabun/air tadi pada cat. Jadi efek sinar matahari tadi adalah mobil Anda dapat terlihat belang-belang yang tidak begitu nyaman terlihat.
Di sisi lain, sebuah artikel menyarankan hanya membilas dengan air saja saat kemarau: http://www.tribunnews.com/otomotif/2014/01/11/saat-musim-kemarau-sebaiknya-cuci-mobil-cukup-gunakan-air-saja, hanya, yang demikian ini tidak dilakukan oleh Fortune Autocare disebabkan beberapa hal. Karena sifat sabun dapat dengan mudah menarik kotoran, maka pembersihan dengan sabun tersebut dapat berimbas kepada efisiensi dalam pengerjaan.
Jika Anda belum pernah mencicipi jasa Service Autocare Surabaya, mungkin Anda bisa melihat bahwa kami menggunakan tenaga manusia secara penuh. Selain lebih dapat 'dikontrol' dan Anda pun dapat langsung bilang yang Anda inginkan dibanding tenaga robot, secara otomatis tenaga manusia mengentaskan beberapa penganggur atau pencari kerja. Inilah perbedaan tenaga kerja manusia dan robot di bidang pencucian mobil: https://otomotif.kompas.com/read/2017/11/08/110200115/perbandingan-cuci-mobil-robot-dengan-tenaga-manusia. Dan yang diberitakan tersebut adalah standar harga Jakarta pada tahun 2017 yang berbeda dengan standar harga Surabaya, selain memang berdasar dari perhitungan beberapa komponen operasional ini. Rawat Mobil Surabaya sendiri muncul lebih terkemudian, dan bukan pelopor usaha di bidang bengkel dan cuci mobil di kawasan Surabaya Barat ini. Jadi agaknya Anda dapat mengira-ngira alasan Fortune Autocare Surabaya tentang harga ini, yakni lebih menyesuaikan diri dan tidak ingin 'membunuh pasar' yang sudah ada.
 |
| Pencucian salju di Fortune Autocare. Dokpri |
Di Surabaya sendiri tak ada salju, namun terkadang malah kadang ada hujan es batu dari langit: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3394480/hujan-es-dilaporkan-terjadi-di-surabaya-dan-sidoarjo. Selain dari beberapa tempat yang diberitakan tersebut, hujan tersebut juga terjadi di wilayah Siwalankerto/Menanggal dari sebaran media sosial yang sempat mampir ke beranda akun Fortune Autocare Surabaya. Meskipun begitu es tersebut agaknya segera mencair saat terkena suatu permukaan, berbeda dengan es di negara dingin Rusia semacam ini:
Beberapa waktu lalu sempat dirasakan panas menyengat di kawasan Surabaya Barat tempat Bengkel Service Mobil Murah di Surabaya berada saat puncak musim kemarau bulan Agustus-Oktober, yang kemudian tertimpa hujan pada minggu kedua November 2018. Baik kemarau ataupun hujan, keduanya mempunyai karakteristiknya masing-masing yang membuat kendaraan butuh dicuci.
Air hujan mempunyai kandungan kimia tertentu yang membuatnya bukan lagi merupakan air murni (H2O) tanpa campuran senyawa lain. Air murni bersifat netral dengan kadar keasaman/pH pada angka 7 pada suhu 25°C, sedangkan air hujan cenderung asam dengan kadar sekitar 6. Bahkan jika hujan tersebut adalah hujan asam (terkontaminasi pencemaran pabrik atau semburan gunung berapi) maka kadar keasamannya dapat dibawah 6: http://pusatkrisis.kemkes.go.id/kandungan-zat-kimia-yang-terdapat-pada-air-hujan.
Jadi karakteristik air hujan yang cenderung asam inilah yang membuat kendaraan harus sering dicuci. Mengutip artikel referensi Fortune Autocare - Perawatan Mobil di Surabaya Barat tadi, kandungan air hujan terdiri dari uap air/H2O, asam nitrat, karbon, asam sulfat, dan garam. Secara sepintas tanpa penelitian lebih lanjut bila sebuah kendaraan terpapar gerimis dan hujan (apalagi bila berwarna cat hitam), akan timbul bercak-bercak di permukaan bodi tadi. Meskipun secara umum bahan cat dewasa ini mungkin dibuat lebih tahan tarhadap iklim dan kandungan kimia, namun bercak-bercak ini agaknya cukup 'mengganggu pemandangan' yang jika dibiarkan akan membuat banyak orang berpikir bahwa kita kurang merawat kendaraan. Selain itu cipratan air hujan dari genangan dan angin itu pun cukup tajam jika mengenai cat dan bodi mobil sehingga ada kemungkinan tergores. Jika dalam pencucian kendaraan diberi wax seperti di Fortune Autocare Surabaya, cat mobil akan terawat dan setidaknya mempunyai lapisan pelindung karena zat asam pada hujan mudah untuk memudarkan warna cat: https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/04/134200615/haruskah-mobil-selalu-dicuci-sehabis-kena-hujan-.
Sedangkan musim kemarau sendiri bukannya tanpa hal yang terasa 'aman'. Disebabkan debu beterbangan, kendaraan akan cepat kotor dan kusam sehingga terkesan tak terawat. Banyak pemilik mencuci mobilnya di bawah terik matahari (seperti di halaman rumah atau lahan depan rumah), namun di bengkel Fortune Autocare - Bengkel Mobil Murah di Surabaya setiap pencucian dan pengeringan mobil terlindung dari sinar matahari langsung untuk menghindari kering dengan sekejap namun memunculkan bekas pinggiran sabun/air tadi pada cat. Jadi efek sinar matahari tadi adalah mobil Anda dapat terlihat belang-belang yang tidak begitu nyaman terlihat.
Di sisi lain, sebuah artikel menyarankan hanya membilas dengan air saja saat kemarau: http://www.tribunnews.com/otomotif/2014/01/11/saat-musim-kemarau-sebaiknya-cuci-mobil-cukup-gunakan-air-saja, hanya, yang demikian ini tidak dilakukan oleh Fortune Autocare disebabkan beberapa hal. Karena sifat sabun dapat dengan mudah menarik kotoran, maka pembersihan dengan sabun tersebut dapat berimbas kepada efisiensi dalam pengerjaan.
Jika Anda belum pernah mencicipi jasa Service Autocare Surabaya, mungkin Anda bisa melihat bahwa kami menggunakan tenaga manusia secara penuh. Selain lebih dapat 'dikontrol' dan Anda pun dapat langsung bilang yang Anda inginkan dibanding tenaga robot, secara otomatis tenaga manusia mengentaskan beberapa penganggur atau pencari kerja. Inilah perbedaan tenaga kerja manusia dan robot di bidang pencucian mobil: https://otomotif.kompas.com/read/2017/11/08/110200115/perbandingan-cuci-mobil-robot-dengan-tenaga-manusia. Dan yang diberitakan tersebut adalah standar harga Jakarta pada tahun 2017 yang berbeda dengan standar harga Surabaya, selain memang berdasar dari perhitungan beberapa komponen operasional ini. Rawat Mobil Surabaya sendiri muncul lebih terkemudian, dan bukan pelopor usaha di bidang bengkel dan cuci mobil di kawasan Surabaya Barat ini. Jadi agaknya Anda dapat mengira-ngira alasan Fortune Autocare Surabaya tentang harga ini, yakni lebih menyesuaikan diri dan tidak ingin 'membunuh pasar' yang sudah ada.
Komentar
Posting Komentar